Rabu, 16 Desember 2015

WHAFF APLIKASI ANDROID PENGHASIL DUIT NO.1




Ok gaes... kali ini saya akan membahas tentang aplikasi penghasil duit no.1 di android ini, daripada anda punya hape bagus spek kelas tinggi tapi sayang hanya di pake fesbukan doang googling yang pasti menghabiskan uang anda untuk membeli kuota ya kan......?? ;D dan ingat semua hp android bisa memakai aplikasi ini,,ok.. so

jangan takut kena tipu gan,,, soalnya aplikasi ini tidak memungut biaya apapun, so gak usah kwatir tentang penipuan dan lain sebagainya..ya klw gak suka aplikasinya tinggal di Uninstal aja,, mudah kan?? :D

caranya mudah sekali gan langsung aja #>>>>
1. buka playstore di hp agan...
2. download aplikasi Whaff Reward
3. instal aplikasinya
4. buka aplikasinya gan
5. setelah di buka agan r masuk dengan menggunakan akun fb agan... lihat pojok kanan  atas di apk whaff.
6. setelah daftar agan akan di minta memasukan kode undangan, jangan menekan tombol home,back, atau menu, karena kolom kode undangan akan menghilang dan hilang pula kesempatan bonusnya, maka agan isi dengan kode ini CN10270

alesannya kenapa harus menggunakan kode undangan? karena dengan memasukan kode undangan tersebut agan langsung mendapat kan 0.50 dolar kira2 Rp.7.500 kurs rupiah 15000,, lumayan kan gan?
kalau agan tidak memasukanya maka agan harus memulai dari $0 dollar sayang kan untuk di lewatkan..

SELAMAT BERBURU DUIT GAN!!!!!
terimakasih atas kunjungannya.... silahkan tinggalkan komentar, Untuk bertanya gan...

Selasa, 15 Desember 2015

Adakah Anjuran Memperlama Sujud Terakhir untuk Berdo’a?

Segala puji bagi Allah, pemberi segala nikmat. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Kita ketahui bersama bahwa do’a ketika sujud adalah waktu terbaik untuk berdo’a. Seperti disebutkan dalam hadits,
أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ
Yang paling dekat antara seorang hamba dengan Rabbnya adalah ketika ia sujud, maka perbanyaklah do’a ketika itu.” (HR. Muslim no. 482, dari Abu Hurairah)
Namun seringkali kita lihat di lapangan, sebagian orang malah seringnya memperlama sujud terakhir ketika shalat, tujuannya adalah agar memperbanyak do’a ketika itu. Apakah benar bahwa saat sujud terakhir mesti demikian? Semoga sajian singkat ini bermanfaat.
Al Baro’ bin ‘Azib mengatakan,
كَانَ رُكُوعُ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – وَسُجُودُهُ وَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ الرُّكُوعِ وَبَيْنَ السَّجْدَتَيْنِ قَرِيبًا مِنَ السَّوَاءِ
Ruku’, sujud, bangkit dari ruku’ (i’tidal), dan duduk antara dua sujud yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, semuanya hampir sama (lama dan thuma’ninahnya).” (HR. Bukhari no. 801 dan Muslim no. 471)
Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin pernah ditanya,
“Apakah diperkenankan memperpanjang sujud terakhir dari rukun shalat lainnya, di dalamnya seseorang memperbanyak do’a dan istighfar? Apakah shalat menjadi cacat jika seseorang memperlama sujud terakhir?”
Beliau rahimahullah menjawab,
“Memperpanjang sujud terakhir ketika shalat bukanlah termasuk sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena yang disunnahkan  adalah seseorang melakukan shalat antara ruku’, bangkit dari ruku’ (i’tidal), sujud dan duduk antara dua sujud itu hampir sama lamanya.  Sebagaimana hal ini dijelaskan dalam hadits Baro’ bin ‘Azib, ia berkata, “Aku pernah shalat bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Aku mendapati bahwa berdiri, ruku’, sujud, duduk beliau sebelum salam dan berpaling, semuanya hampir sama (lamanya). ” Inilah yang afdhol. Akan tetapi ada tempat do’a selain sujud yaitu setelah tasyahud (sebelum salam). Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika mengajarkan ‘Abdullah bin Mas’ud tasyahud, beliau bersabda, “Kemudian setelah tasyahud, terserah padamu berdo’a dengan doa apa saja”. Maka berdo’alah ketika itu sedikit atau pun lama setelah tasyahud akhir sebelum salam. (Fatawa Nur ‘ala Ad Darb, kaset no. 376, side B)
Dalam Fatawa Al Islamiyah (1/258), Syaikh ‘Abdullah Al Jibrin rahimahullah berkata, “Aku tidak mengetahui adanya dalil yang menyebutkan untuk memperlama sujud terakhir dalam shalat. Yang disebutkan dalam berbagai hadits, rukun shalat atau keadaan lainnya itu hampir sama lamanya.”
Syaikh ‘Abdullah Al Jibrin rahimahullah juga menjelaskan, “Aku tidak mengetahui adanya dalil yang menganjurkan untuk memperlama sujud terakhir dalam shalat. Akan tetapi, memang sebagian imam melakukan seperti ini sebagai isyarat pada makmum bahwa ketika itu adalah raka’at terakhir atau ketika itu adalah amalan terkahir dalam shalat. Karenanya, mereka pun memperpanjang sujud ketika itu. Dari sinilah, mereka maksudkan agar para jama’ah tahu bahwa setelah itu adalah duduk terakhir yaitu duduk tasyahud akhir. Namun alasan semacam ini tidaklah menjadi sebab dianjurkan memperpanjang sujud terakhir ketika itu.” (Fatawa Syaikh Ibnu Jibrin, Ahkam Qoth’ush Sholah, Fatawan no. 2046 dari website beliau)
Dari penjelasan singkat ini, nampaklah bahwa tidak ada anjuran untuk memperlama sujud terakhir ketika shalat agar bisa memperbanyak do’a ketika itu. Yang tepat, hendaklah gerakan rukun yang ada sama atau hampir sama lamanya dan thuma’ninahnya. Silakan membaca do’a ketika sujud terakhir, namun hendaknya lamanya hampir sama dengan sujud sebelumnya atau sama dengan rukun lainnya. Apalagi jika imam sudah selesai dari sujud terkahir dan sedang tasyahud, maka selaku makmum hendaklah mengikuti imam ketika itu. Karena imam tentu saja diangkat untuk diikuti. Nabi shallallahu ‘alaihi  wa sallam bersabda,
إِنَّمَا جُعِلَ الإِمَامُ لِيُؤْتَمَّ بِهِ فَلاَ تَخْتَلِفُوا عَلَيْهِ
Imam itu diangkat untuk diikuti, maka janganlah diselisihi.” (HR. Bukhari no. 722, dari Abu Hurairah)
Hanya Allah yang memberi taufik.

Senin, 14 Desember 2015

BIOGRAFI PENULIS

hai gan... salam sejahtera kami ucapkan kepada kalian semua semoga di berikan keberkahan dalam hidup anda amin...
saat pertama kali membuat blog bingung gan harus ngapain yah.. di apain yah,,, coreat coret gimana tulisan gak punya,, karya karya gak punya ,, gak da sesuatu yang bisa di cantumin gituu kan jadi bingung gan,,,, yang penting kita bisa belajar dulu aja yah,,, hehehe,, alhamdulillah setelah mata lelah akhirnya bisa juga nih bikin blog meskipun blog gratisan heheheh,,,,, terimkasih untuk agan agan yang sudah membantu dalam memulai membuat blog kaya kien kuh,,hehe bahasa jawa mengkonon koh...wkwkkw... ook gaes mungkin siapa tau ada yang pengen kenal nih secara pribadi ma ane,, sekalian ane juga masih jomblo gan,,,wkwkwk

ok gan,,, silahkan yang ingin chating di FB sok MELUNCUR AJA KESINI

Sinopsis fil Gladiator ( 2000)



bagi pecinta film siapa yang tidak tau dengan film gladiator pada tahun 2000 , seorang jendreal yang gagah berani sebagi pimpinan perang, kerajaan yunani dengan banyak nya invasi yang di lakukan dan di segani oleh prajurit prajuritnya. namanya maximus kisah hidupnya tidak seindah gelarnya ,, setelah di hianati oleh anak dari pimpinan perangnya yang haus akan kekuasaan, kini dia sengsara dan di usir dari jabatannya seorang jendral yang gagal untuk di bunuh, kisah hidupnya yang membuat putus asa adalah keluarga dan anaknya yang tewas di bakar dan di gantung di rumahnya sendiri.

akhirnya maksimus di temukan oleh seorang pedagang abid atau pedagang manusia untuk di jadikan seorang gladiator kampung, tingkat kabupaten lah gan,,,,, tanpa tdi ketahui seorangpun bahwa dia adalah jendral perang Roma, setelah beberapa pertandingan sesama gladiator kini nama spanyol lebih di kenal daripada maxsimus, untuk balas dendam ke pemerintahan roma yang telah membunuh keluarganya, maka dia harus menjadi terkenal tujuannya adalah  untuk bertanding di ibukota roma di closeum.  stelah lama kemudian akhirnya dia bertarung melawan sang kaisar roma dengan racun yang sudah di suntikan terlebih dahulu ke tubuh maximus oleh prajurit roma supaya tidak bisa bertarung maksimal.

akan tetapi sang maxsimus pun tetap bisa bertarung dan membunuh kaisar roma meskipun dengan racun di tubuhnya dan khirnya maximus pun mati terhormat di closeum sebagai jendral . dan di h ormati oleh penduduk roma karena telah mengalahkan kaisar yang dzolim terhadap rakyatnya.

sekian terimakasih.

Contoh makalah tentang Drama



KATA PENGANTAR
            Segala puji bagi allah,rabb semesta alam  Shalawat dan salam  semoga tercurah dan terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW. Mudah-mudahan hidup kita memegang teguh dua pusaka yang tidak akan menggelincirkan manusia ke dalam kehinaan dan kesesatan. Sebaliknya  keduanya akan membimbing kita kepada cahaya dan keselamatan,yaitu Al-quran dan Al-hadist.
            Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas kelompok pada mata pelajaran bahasa indonesia, tentang ”menggunakan intonasi, lafal, mimik, yang sesuai dengan watak tokoh dalam pementasan drama”.
  meskipun makalah ini kurang lengkap, akan tetapi kami berharap kepada allah SWT. Semoga banyak hikmah dan manfaat yang  dapat kita ambil, oleh para pembaca terlebih bagi diri kami sebagai penyusun yang sangat membutuhkan hikmah demi kelancaran atas terlaksananya menyusun makalah ini.
Walaupun kami telah mengupayakan semaksimal mungkin jelas sajian makalah  ini masih banyak kekurangannya, Oleh karena itu Kritik dan Saran yang bersifat membangun dari para pembaca,sangat kami harapkan.           
Terima kasih.  
jazakumullah khairan katsira.





Sukasari 10 februari 2014

Penulis            


                                                                                                                 
DAFTAR ISI

Kata pengantar †† i
Daftar isi†† ii
Bab I Pendahuluan
1.      Latar belakng masalah †† iii
2.      Tujuan†† iii
3.      Rumusan masalah †† iii

Bab II Pembahasan
1.      Pengertian Drama††1
2.      Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam drama†† 1
3.      Teknik pemunculan pemain drama †† 2
4.      Memerankan drama †† 3


Bab III Penutup
1.      Kesimpulan †† 5
2.      Kritik saran †† 5
3.      Daftar pustaka †† 6








BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar belakang masalah
            Drama merupakan sebuah bentuk karya sastra yang dipersiapkan sebagai suatu karya seni yang dipentaskan. Tokoh-tokoh dalam drama baru akan hidup bila dialog-dialog yang terdapat dalam naskah diperankan dengan penuh penghayatan sesuai karakter tokoh itu. Untuk itu,  seorang pemeran drama harus dapat menghayati tokoh yang diperankan, menyesuaikan lafal, menggunakan intonasi, dan tekanan yang tepat pada dialog-dialog yang diucapkan sesuai tuntutan naskah.
Keberhasilan bermain drama diawali dengan keberhasilan membaca naskah drama. Sebagai latihan awal untuk bermain drama adalah menguasai karakter tokoh yang akan diperankan. Karakter watak tokoh meliputi gerak-gerik, mimik, dan intonasi yang sesuai dengan petunjuk dalam naskah drama.


2.      Tujuan
            Setelah membaca dan mempelajari isi makalah ini di harapkan siswa dapat memahami apa yang di sebut dengan drama. Sehingga mampu memerankan drama dengan sebaik-baiknya.

3.      Rumusan masalah
A.    Apa yang di sebut dengan drama?
B.     Teknik apasajakah yang ada dalam pemunculan drama?
C.     Potensi apasajakah yang harus di siapkan untuk memerankan drama?



BAB II
MENGGUNAKAN INTONASI LAFAL, MIMIK YANG SESUAI DENGAN WATAK TOKOH DALAM PEMENTASAN DRAMA

1.     Pengertian Drama
     Drama berasal dari kata yunani yaitu draomai yang berarti berbuat, bertindak, berkreasi,dan sebagainya. Jadi kata drama dapat di artikan sebagai perbuatan atau tindakan. Secara umum pengertian drama adalah karya sastra yang di tulis dalam bentuk dialog dengan maksud di pertunjukan oleh aktor.
     Pada sebuah pementasan drama seorang tokoh atu pemain harus memperhatikan  penggunaan intonasi, lafal, gerak-gerik,mimik yang tepat.
1.      Lafal
Lafal adalah cara pengucapan bunyi bahasa, baik yang berupa kata, kelompok kata,maupun kaliamat. Melalui lafal pemain drama dapat menyampaikan pesan, untuk itu pemain harus mampu menjaga pelafalannya.
2.      Intonasi
Intonasi adalah musik kalimat, yaitu ketepatan penyajian tinggi rendahnya suara nada. Intonasi membantu mengungkapkan ekspresi kejiwaan.
Misalnya: Untuk ekspresi marah maka intonasi suara meninggi.
3.      Mimik/Gerak-gerik
Mimik ada tiga macam di antaranya adalah :
a.       Mimik
Adalah gerak-gerik wajah atau raut muka
b.      Pantonim
Adalah gerak-gerik tubuh.
c.       Pantomimik
Adalah gabungan dari mimik dan pantonim.

2.     Hal-hal yang harus perlu di perhatikan
       Agar berhasil memerankan tokoh dalam sebuah pementasan drama, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
Ø  Bacalah kata-kata dengan jelas terdengar. Ucapkan tiap suku kata dan kata dengan jelas, mulut terbuka sehingga nyaring.
Ø  Perhatikanlah ketepatan intonasi dan suara setepat mungkin. Misalnya: irama, diksi, tempo, dinamik, volume, enjabement, dan ketepatan perasaan dengan isi.
Ø  Jiwailah isi sesuai tokoh yang akan diperankan.
Ø  Bersikap wajar dan tidak dibuat-buat.
Ø  Berlatihlah improvisasi dan dramatisasi dalam bentuk mengucapkan kalimat-kalimat dialog sesuai dengan peranannya dan watak yang dilakonkan.
Ø  Lakukan gerak-gerik dan mimik secara wajar sesuai dengan peran.
Ø  Pilihlah pelaku sesuai dengan kemampuan dalam membaca, sikap, gerak-gerik, penjiwaan, dan pemeranan.
Ø  Berlatih monolog dengan cerita berganti-ganti.
Ø Berlatihlah tanya jawab bebas dengan memerhatikan ketepatan mimik dan pantomimik. Usahakan dengan cara yang spontan.

3.     Teknik Pemunculan Pemain Drama
            Ada beberapa teknik dalam pemunculan pemain drama di antaranya adalah sebagai berikut:
1.     Teknik muncul, artinya pemain muncul pertama kali pada suatu adegan. Teknik ini bertujuan untuk menciptakan kesan pertama penonton kepada watak yang dilakonkan. Tekniknya dengan memberikan jeda (berhenti sejenak) sebelum masuk ke panggung.
2.     Teknik memberi isi, artinya teknik memberi hidup dengan cara menonjolkan emosi dan pikiran di balik kalimat-kalimat yang diucapkan dan perbuatan yang dilakukan. Teknik ini menggunakan pengucapan dan gerak anggota badan dan mimik. Termasuk di dalamnya adalah teknik memberi dinamik, nada, dan tempo.
3.     Teknik pengembangan, artinya memelihara tingkat pengembangan bagian cerita menuju puncak secara baik dan tepat. Teknik pengembangan dicapai dengan menaikkan volume suara, menaikkan tinggi suara, menaikkan tempo, mengurangi volume, nada, dan tempo. Teknik pengembangan dengan jasmani melalui: meninggikan posisi tubuh, dengan berpaling, berpindah tempat, melakukan gerakan dengan wajah.
4.     Teknik membina puncak-puncak, artinya menahan perkembangan cerita untuk tidak melebihi bagian puncak cerita. Teknik dilakukan dengan cara: dengan menahan emosi, dengan menahan reaksi, menahan suara, gerak dan emosi, dengan teknik bersama pemain lain menuju puncak adegan, dan dengan penempatan pemain secara bergantian di panggung.
5.      Teknik timing, artinya menyelaraskan antara gerak dengan kata atau kalimat yang diucapkan berdasarkan waktu tertentu.

4.     Memerankan drama
            Sebagai peraga cerita, aktor termasuk seniman unik. Kegiatan yang dapat di lakukan hanya melihat permainan teman atau lawan perannya. Itupun tidak dapat di lakukan dengan bebas karena dia sendiri terlibat dalam perpermainan itu. Jadi, hasil karya seorang aktor adalah peragaan cerita. Dalam memperagakan cerita itu pemain melakukan perbuatan akif yang di sebut akting. Oleh karena itu dapat di katakan bahwa hasil karya aktor adalah akting.

            Memanfaatkan potensi diri itu tentu tidak datang dengan sendirinya, tetapi harus dengan giat berlatih, pelatihan dasar berikut ini dapat di lakukan oleh calon aktor diantaranya adalah sebagai berikut:
a.      Potensi tubuh
Tubuh harus bagus dan menarik. Arti bagus bukan berarti tampan atau cantik. Hal yang di maksud adalah tubuh harus lentur, sanggup memainkan semua peran dan mudah di arahkan.
b.      Potensi dria
Dria adalah semua pancaindra: penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan pengecap. Semua perlu dilatih satu persatu supaya peka. Cara melatihnya, melalui dria ganda. Artinya suatu pengindraan di sertai pengindraan yang lain. Misalnya, melihat sambil mendengarkan.
c.       Potensi akal
Seorang aktor (pemeran drama) harus cerdik dan tangkas.
d.      Potensi hati
Hati merupakan landasan perasaan. Perasaan manusia amat beragam dan silih berganti. Kadang-kadang senang dan tertawa, kadang-kadang sedih dan meratap, semua berurusan dengan hati.
e.       Potensi imajinasi
Akting baru mungkin terjadi apabila dalam hati ada kehendak. Kehendak (niat) itu harus di lengkapi imajianasi (membvayangkan sesuatu).
f.       Potensi vokal
Aktor mengucapkan kata-kata yang di rakit menjadi kalimat-kaliamat untung mengutarakan perasaan dan pikirannya. Kata di ucapkan dari mulut. Jadi, mulut menghasilkan suara. Suara dari mulut yang menyembunyikan kata-kata itu di sebut vokal.naktor harus mempunyai suara vokal kuat agar kata-kata yang di ucapkan jelas.
g.      Potensi jiwa
Seorang aktor harus mampu memerankan tokoh dengan penjiwaan. Artinya ia harus berusaha agar jiwanya melebur dalam tokoh yang di perankan. Penjiwaan ini dapat di bangkitkan dengan pengalaman dan pengamatan. Misalnya seorang tokoh dapat memerankan tokoh sedih dengan penuh penghayatan karena di berpengalaman merasakan sedih atau pernah mengamati orang bersedih.





                                                                                         



BAB III
PENUTUP
1.      Kesimpulan
            Drama berasal dari kata yunani yaitu draomai yang berarti berbuat, bertindak, berkreasi,dan sebagainya. Jadi kata drama dapat di artikan sebagai perbuatan atau tindakan. Secara umum pengertian drama adalah karya sastra yang di tulis dalam bentuk dialog dengan maksud di pertunjukan oleh aktor.
Ø  Lafal
Lafal adalah cara pengucapan bunyi bahasa, baik yang berupa kata, kelompok kata,maupun kaliamat. Melalui lafal pemain drama dapat menyampaikan pesan, untuk itu pemain harus mampu menjaga pelafalannya.
Ø  Intonasi
Intonasi adalah musik kalimat, yaitu ketepatan penyajian tinggi rendahnya suara nada. Intonasi membantu mengungkapkan ekspresi kejiwaan.
Misalnya: Untuk ekspresi marah maka intonasi suara meninggi.
Ø  Mimik/Gerak-gerik
Ø  Mimik ada tiga macam di antaranya adalah :
·         Mimik Adalah gerak-gerik wajah atau raut muka
·         Pantonim Adalah gerak-gerik tubuh.
·         Pantomimik Adalah gabungan dari mimik dan pantonim.
2.      Kritik
            Sebagai mahluk yang dhoif kami sebagai penyusun tidak luput dari lupa dan salah karena itu mutlak sifat manusia, oleh karena kritik dan saran dari berbagai pihak terutama guru, akan kami jadikan sebuah motifasi.

3.      Saran
            Di tinjau dari katanya drama yang berarti berbuat, bertindak, berkreasi, dan sebagainya akan lebih mengerti dan paham jikalau dalam pembelajaran  ini di praktekan suatu saat nanti, Sebagai puncak dari pembelajaran.



DAFTAR PUSTAKA



Ø Id.m.wikipedia.org/wiki/pantonim